BUBU GILA ATAU LUKO GILO

PERMAINAN RAKYAT

Delapan orang berpakaian serba hitam berbaris dua di atas sebuah panggung pertunjukkan, satu bubu sejenis alat perangkap ikan yang terbuat dari rautan bambu dijalin rotan tampak diselubungi pakaian berwarna hitam. Setelah memberi hormat kepada penonton, delapan pria ini duduk, satu orang memegang alat tangkap ikan itu, satu lagi memegang jalinan lidi kelapa yang dipukul ke sebuah triplik berukuran kecil dan menghasilkan bebunyian. Si pemukul tersebut selain memukulkan lidi kelapa ke triplek menghasilkan bunyi tampak bernyanyi dengan bahasa “suku lembak delapan”. Menakjubkan, saat triplek dipukul menghasilkan bunyi, alat tangkap ikan tersebut mendadak seperti menari melompat-lompat, seperti ada sesuatu yang tak terlihat mata menggerakkan bubu itu melompat-lompat. Si pemegang bubu tampak berusaha memegang alat tangkap ikan itu, semakin keras lidi yang dijalin sedemikian rupa dengan benang tiga warna yakni, hitam, merah dan putih, memukul triplek menghasilkan bebunyian, maka semakin kencang pula bubu itu melompat. Saat si pemukul dan pemegang bubu lelah maka akan terus diganti dengan pria lain yang berpakaian serba hitam, mereka terus bernyanyi dan berputar-putar, ke mana pun si pemukul berlari maka bubu yang diselimuti pakaian hitam itu mengikuti sambil melompat. Permainan akan berhenti saat bubu tersebut terjatuh atau bubu rusak dan patah.