TABOT

RITUS

Tabot merupakan salah satu budaya serapan dari lahore, iran, india dan berkembang menyebarkan agama Islam, hingga tiba ke provinsi Bengkulu di perkirakan pada abad 16 dan 17, awal mulanya budaya tabot dibawa oleh syekh Maulana isa sampai ke syekh Burhanudin ke bengkulu. budaya tabot ini berakar dari peristiwa tragedi di karbala yaitu husain bin ali bin abi Thalib yang merupakan putra dari ali bin abi thalib dan fatimah az-Zahra yang juga merupakan cucu nabi muhammad saw.. kemudian tradisi ini disampaikan atau berasimilasi dangan budaya setempat lewat perkawinan, karena itulah sekarang orang bengkulu dan orang pariaman melakukan ritual muharam tersebut yaitu dari tanggal 1-10 muharam. Upacara tabot memiliki beberapa urutan seperti:

pengambilan tanah:

Upacara pengambilan tanah dilaksanakan pada malam hari sebelum tanggal 1 Muharram, sekitar setelah sholat Isya. Prosesi ini dilakukan di dua tempat; di Pantai Nala dan Tapak Paderi. Pengambilan tanah dimaknai sebagai peringatan atau mengenang kembali manusia yang awalnya diciptakan dari tanah dan nantinya akan kembali menjadi tanah juga.

Duduk Penja:

Ritual Duduk Penja dilakukan selama dua hari, yaitu tanggal 4 dan 5 Muharram sekitar waktu sore hari. Kegiatan ini adalah mencuci benda yang disebut Penja, Penja adalah benda berbentuk telapak tangan beserta jari-jarinya yang terbuat dari tembaga. Kemudian Penja disimpan di atas rumah sekurangnya selama satu tahun.

Menjara:

Menjara berarti perjalanan panjang di malam hari, yang dimaksudkan untuk saling bersilaturahmi atau berkunjung ke keluarga Tabot lain. Kegiatan ini dilaksanakan pada malam hari tanggal 5-6 Muharram, mulai setelah sholat Isya.

Malam  jari jari dan arak sorban:

Arak Jari-Jari diselenggarakan pada tanggal 7 Muharram pukul 19.30 malam. Kegiatan ini dilaksanakan dengan menempatkan Penja yang sudah didudukkan di atas Tabot Coki, kemudian diarak. Untuk acara Arak Sorban, yakni membawa keliling Penja dilakukan pada 8 Muharram waktu malam.

hari Gam:

Pada hari Gam tidak boleh ada bunyi-bunyian seperti musik sampai prosesi Tabot Naik Pangkek. Hari Gam berlangsung pada 9 Muharram mulai pagi hari.

Tabot naik pangkek:

Tanggal 9 Muharram pada waktu siang hari, upacara Tabot Naik Pangkek dilaksanakan. Kegiatan ini dilakukan untuk menyambungkan bangunan puncak Tabot dengan bangunan Tabot Gedang di tempat pembuatannya.

malam arak gedang:

Pada sore harinya di tanggal 9 Muharram, Tabot dibawa ke Gerga untuk menaikkan Soja dan Penja ke atasnya sebelum diarak menuju tanah lapang untuk bersanding. Di malam harinya, barulah Tabot bersanding di lapangan. Inilah yang disebut malam Arak Gedang

arak arak tabot tebuang:

Tabot kembali diarak untuk bersanding di tanah lapang pada pagi hari di tanggal 10 Muharram. Setelahnya, Tabot dibawa menuju Kerabela (sebutan Karbala oleh orang Bengkulu). Namun sebelum diarak, Tabot menyembah terlebih dahulu kepada Tabot Imam dan Tabot Bangsal. Di pintu gerbang Kerabela, juru kunci menyambut arak-arakan Tabot. Di saat itu, dilakukan ritual untuk meluruskan mana yang bengkok, yang keliru, dan yang salah. Setelahnya, barulah Tabot masuk ke kompleks pemakaman Kerabela. Sampai di sana, dilaksanakan upacara penyerahan Tabot kepada leluhur. Tepatnya di makam Syahbedan Abdullah, yaitu ayah dari Syeh Burhanuddin.

Tabot

malam menjarah salah satu bagian dari upacara tabot

salah satu gerga yang ada di bengkulu

kondisi saat arak arak tabot tebuang